إعدادات العرض
Ya Allah! Ampunilah dosaku, dosa yang telah aku lakukan dan dosa amalan yang aku lalaikan, dosa yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan.
Ya Allah! Ampunilah dosaku, dosa yang telah aku lakukan dan dosa amalan yang aku lalaikan, dosa yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan.
Dari Ali bin Abi Ṭālib -raḍiyallāhu 'anhu-, ia menuturkan, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apabila menunaikan salat, maka ucapan terakhir yang beliau ucapkan di antara tasyahhud dan salam adalah, "Allāhumma igfirlī mā qaddamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu wa mā a'lantu, wa mā asraftu, wa mā anta a'lamu bihi minnī, antal-muqaddimu, wa antal-mu`akhkhiru, lā ilāha illā anta (Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa yang telah aku lakukan dan dosa amalan yang aku lalaikan, dosa yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan, dosa yang aku lakukan dengan berlebihan dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya dariku, Engkau yang mendahulukan dan Engkau yang mengakhirkan, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau)."
[Hadis sahih] [Diriwayatkan oleh Muslim]
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español فارسی Français Русский Tagalog Türkçe اردو 中文 हिन्दी ئۇيغۇرچە Hausaالشرح
Apabila Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menunaikan salat, maka ucapan terakhir yang beliau ucapkan di antara tasyahhud dan salam adalah "Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa yang telah aku lakukan" berupa amalan keburukan, "dan dosa amalan yang aku lalaikan" dari berbagai amalan, yakni semua yang terluputkan pengamalannya olehku, "dosa yang aku rahasiakan" yakni, yang aku sembunyikan, "dan apa yang aku tampakkan, dosa yang aku lakukan dengan berlebihan" yakni melampaui batas. Ini merupakan ungkapan kesungguhan dalam memohon ampunan yaitu dengan menyebutkan berbagai macam bentuk kemaksiatan. "Dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya dariku" yakni, dosa-dosaku yang aku tidak mengetahui jumlah maupun hukumnya. "Engkau yang mendahulukan" yakni, mendahulukan sebagian hamba menuju jalan-Mu dengan menunjuki mereka jalan ketaatan, "dan Engkau yang mengakhirkan" yakni, mengakhirkan sebagian hamba dengan tidak diberi pertolongan. Atau maksudnya, Engkau mendahulukan siapa yang Engkau kehendaki menuju derajat kesempurnaan, dan Engkau mengakhirkan siapa yang Engkau kehendaki dari perkara-perkara yang mulia agar mereka berada pada perkara-perkara yang sia-sia. "Tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau" yakni, tidak ada sesembahan yang disembah dengan hak selain Engkau.