Di antara dusta yang paling besar adalah seseorang mengaku anak kepada selain bapaknya, atau mengaku bermimpi padahal dia tidak bermimpi, atau berkata atas nama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apa yang tidak beliau ucapkan.

Di antara dusta yang paling besar adalah seseorang mengaku anak kepada selain bapaknya, atau mengaku bermimpi padahal dia tidak bermimpi, atau berkata atas nama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apa yang tidak beliau ucapkan.

Dari Wāṣilah bin Al-Asqa' -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, 'Di antara dusta yang paling besar adalah seseorang mengaku anak kepada selain bapaknya, atau mengaku bermimpi padahal dia tidak bermimpi, atau berkata atas nama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apa yang tidak beliau ucapkan'."

[Hadis sahih] [Diriwayatkan oleh Bukhari]

الشرح

Sesungguhnya dusta yang paling berat di hadapan Allah -Ta'ālā- adalah seseorang menyebutkan nasabnya bukan kepada bapaknya yang hakiki atau seseorang memberinya nasab kepada selain bapaknya dan dia setujui hal itu. Ini termasuk dusta paling berat. Termasuk juga dusta paling berat di sisi Allah -Ta'ālā- adalah seseorang mengaku bermimpi, padahal dia tidak bermimpi. Juga termasuk dusta yang sangat berat adalah menyematkan suatu perkataan, perbuatan atau persetujuan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- padahal tidak bersumber dari beliau.

التصنيفات

Urgensi As-Sunnah dan Kedudukannya, Akhlak Tercela, Adab Bermimpi