إعدادات العرض
Bersucilah dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur disebabkan tidak bersuci darinya
Bersucilah dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur disebabkan tidak bersuci darinya
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Bersucilah dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur disebabkan tidak bersuci darinya."
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español فارسی Français Русский Tagalog Türkçe اردو 中文 हिन्दी Kurdî Hausa Português മലയാളം తెలుగు Kiswahili தமிழ் မြန်မာ ไทย 日本語 پښتو Tiếng Việt অসমীয়া Shqip සිංහලالشرح
Dalam hadis ini, Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjelaskan kepada kita tentang salah satu faktor siksa kubur, bahkan merupakan faktor yang sangat dominan, yaitu tidak membersihkan dan menyucikan diri dari kencing.فوائد الحديث
Bersungguh-sungguh membersihkan diri dan menghindari air kencing agar tidak menimpa badan dan pakaian.
Yang paling afdal agar kencing segera dicuci dan dibersihkan agar dirinya tidak disertai oleh najis. Adapun kewajiban menghilangkannya maka ketika akan salat.
Air kencing adalah najis. Apabila badan, pakaian, atau sebuah tempat terkena kencing maka ia membuatnya bernajis. Dengan sebab itu salat menjadi tidak sah, karena bersuci dari najis adalah salah satu syaratnya.
Tidak membersihkan diri dari air kencing termasuk dosa besar.
Adanya azab kubur, dan ia ditetapkan berdasarkan Al-Qur`ān, As-Sunnah, dan ijmak.
Menetapkan adanya balasan di akhirat, dan bahwa tahapan akhirat paling pertama adalah kubur. Kondisi kubur boleh jadi salah satu taman di antara taman-taman surga, atau salah satu kubangan di antara kubangan-kubangan neraka.
التصنيفات
Adab-adab Buang Air