إعدادات العرض
Tidak ada ‘adwā (penyakit menular), tidak ada ṭiyarah (merasa sial), dan aku menyukai fa`l (optimis)." Para sahabat bertanya, "Apakah fa’l itu?" Beliau bersabda, "Perkataan yang baik
Tidak ada ‘adwā (penyakit menular), tidak ada ṭiyarah (merasa sial), dan aku menyukai fa`l (optimis)." Para sahabat bertanya, "Apakah fa’l itu?" Beliau bersabda, "Perkataan yang baik
Anas bin Mālik -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, Nabi ﷺ bersabda, "Tidak ada ‘adwā (penyakit menular), tidak ada ṭiyarah (merasa sial), dan aku menyukai fa`l (optimis)." Para sahabat bertanya, "Apakah fa’l itu?" Beliau bersabda, "Perkataan yang baik."
[Sahih] [Muttafaq 'alaihi]
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español فارسی Türkçe اردو 中文 हिन्दी Tagalog Français ئۇيغۇرچە Hausa Kurdî Kiswahili Português සිංහල Русский Svenska ગુજરાતી አማርኛ Yorùbá Tiếng Việt پښتو অসমীয়া دری Malagasy or Čeština नेपाली Oromoo Română Nederlands Soomaali తెలుగు Српски ไทย മലയാളം Kinyarwanda Кыргызча ಕನ್ನಡالشرح
Nabi ﷺ mengabarkan bahwa 'adwā (penyakit menular) sebagaimana yang diyakini orang-orang jahiliah, yaitu penyakit yang berpindah sendiri kepada yang lain tanpa ketetapan dari Allah, adalah batil. Demikian juga ṭiyarah adalah batil, yaitu meyakini kesialan lantaran sesuatu yang didengar ataupun dilihat berupa burung, hewan, orang cacat, nomer, hari, dan lain sebagainya. Sengaja disebutkan burung karena itu yang masyhur di kalangan jahiliah, yaitu melepas burung ketika hendak memulai suatu aktivitas seperti safar, dagang, atau lainnya. Jika burung itu terbang ke arah kanan, maka dia optimis dan melanjutkan niatnya, tetapi jika burung itu terbang ke arah kiri maka ia pesimis lalu mengurungkan niatnya. Kemudian beliau ﷺ mengabarkan bahwa beliau lebih suka fa`l, yaitu sesuatu yang melahirkan rasa bahagia dan senang seperti berupa perkataan yang didengar dan menjadikannya berbaik sangka kepada Tuhannya.فوائد الحديث
1- Tawakal kepada Allah Ta'ala. Tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Allah dan tidak ada yang dapat menolak keburukan kecuali Allah.
2- Larangan ṭiyarah, yaitu sesuatu yang mengakibatkan seorang pesimis dan menghentikan aktivitasnya.
3- Fa`l bukan termasuk ṭiyarah yang dilarang, tetapi merupakan wujud husnuzan kepada Allah Ta'ala.
4- Segala sesuatu terjadi dengan ketetapan Allah ﷻ semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
التصنيفات
Tauhid Ulūhiyyah