إعدادات العرض
Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah itu Mahabaik, tidak menerima kecuali perkara yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul
Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah itu Mahabaik, tidak menerima kecuali perkara yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah itu Mahabaik, tidak menerima kecuali perkara yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman, 'Wahai para rasul! Makanlah yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' (QS. Al-Mu`minūn: 51). Allah juga berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.' (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian beliau mengisahkan seorang laki-laki yang mengadakan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit (sembari berkata), "Ya Tuhanku, ya Tuhanku," sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dengan yang haram, lantas bagaimana doanya bisa dikabulkan?"
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español فارسی Français Türkçe اردو 中文 हिन्दी Tagalog ئۇيغۇرچە Hausa Kurdî Português සිංහල Русский Nederlands অসমীয়া Tiếng Việt Kiswahili ગુજરાતી پښتو አማርኛ Oromoo ไทย Română മലയാളം नेपाली Malagasy Deutsch Кыргызчаالشرح
Nabi ﷺ mengabarkan bahwa Allah itu Mahabaik lagi Mahasuci dari seluruh kekurangan dan cacat sekaligus memiliki sifat-sifat kesempurnaan. Allah tidak menerima perbuatan, perkataan, dan keyakinan kecuali yang baik, yaitu yang murni ditujukan kepada Allah dan sesuai dengan petunjuk Nabi ﷺ. Tidak patut kita mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan yang memenuhi kriteria itu. Di antara faktor paling besar untuk mendapatkan amal yang baik bagi seorang mukmin ialah makanannya harus baik dan berasal dari rezeki yang halal. Dengan hal itu, amalnya akan menjadi baik. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan orang beriman dengan perintah yang sama kepada para rasul berupa memakan yang halal dan amal yang baik (amal saleh). Allah berfirman, "Wahai para rasul! Makanlah yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mu`minūn: 51). Allah juga berfirman, "Wahai orang-orang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 172) Kemudian beliau ﷺ mengingatkan dari makan haram yang akan merusak amal dan menghalanginya diterima sekalipun mengerahkan semua sebab penerimaannya yang di antaranya: Pertama: Perjalanan jauh dalam rangka ketaatan seperti haji, jihad, silaturahmi, dan lain sebagainya. Kedua: Rambut kusut karena tidak pernah disisir serta warna rambut dan pakaiannya berubah akibat debu yang menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sedang kesulitan. Ketiga: Berdoa dengan mengangkat kedua tangan. Keempat: Bertawasul kepada Allah dengan nama-nama-Nya serta mengulang-ulangnya: ya Tuhanku, ya Tuhanku! Bersamaan dengan sebab-sebab pengabulan doa itu, doanya tidak dikabulkan karena makanannya, minumannya, dan pakaiannya haram serta diberikan asupan dengan yang haram. Jauh kemungkinan orang yang seperti ini gambarannya akan dikabulkan karena bagaimana mungkin ia dikabulkan?!فوائد الحديث
1- Kesempurnaan Allah ﷻ terkait zat, sifat, perbuatan, dan hukum-hukum-Nya.
2- Perintah agar memurnikan amalan kepada Allah ﷻ dan mengikuti Nabi ﷺ.
3- Menggunakan hal-hal yang bisa memotivasi untuk beramal, yaitu Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul." Ketika orang beriman mengetahui bahwa hal itu termasuk perintah kepada para rasul, ia akan tergugah dan bersemangat untuk melaksanakannya.
4- Di antara penghalang dikabulkannya doa ialah memakan makanan yang haram.
5- Di antara sebab pengabulan doa ialah lima perkara.
Pertama: Perjalanan jauh, karena di dalamnya terdapat penghambaan diri yang merupakan sebab terbesar pengabulan.
Kedua: Kondisi terjepit atau susah.
Ketiga: Menengadahkan tangan ke langit.
Keempat: Memohoh sungguh-sungguh kepada Allah dengan mengulang-ulang penyebut sifat rububiah-Nya, dan itu termasuk cara paling besar untuk meraih pengabulan doa.
Kelima: Menjaga kehalalan makanan dan minuman.
6- Memakan makanan yang halal lagi baik termasuk sebab untuk membantu melakukan amal saleh.
7- Al-Qāḍī berkata, "Aṭ-Ṭayyib (yang baik) kebalikan dari al-khabīṡ (yang buruk). Ketika hal itu dijadikan sebagai sifat bagi Allah -Ta'ālā-, maka maksudnya bahwa Allah disucikan dari seluruh kekurangan dan dibersihkan dari semua cacat. Jika hal itu dijadikan sebagai sifat bagi hamba secara umum, maka maksudnya ialah bersih dari akhlak-akhlak jelek dan perbuatan buruk sekaligus berhias dengan kebalikannya. Kemudian, jika hal itu digunakan menyifati harta maka maksudnya ialah harta yang halal dan berasal dari harta yang baik."