إعدادات العرض
Nabi ﷺ beriktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan hingga Allah ﷻ mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau melanjutkan iktikaf setelah beliau wafat
Nabi ﷺ beriktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan hingga Allah ﷻ mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau melanjutkan iktikaf setelah beliau wafat
Ummul Mukminin Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, istri Nabi ﷺ, meriwayatkan, "Nabi ﷺ beriktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan hingga Allah ﷻ mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau melanjutkan iktikaf setelah beliau wafat."
[Sahih] [Muttafaq 'alaihi]
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español فارسی Français Русский Tagalog Türkçe اردو 中文 हिन्दी සිංහල ئۇيغۇرچە Hausa Português Kurdî Tiếng Việt Kiswahili অসমীয়া ગુજરાતી Nederlands دری አማርኛ ไทย മലയാളം Românăالشرح
Ummul Mukminin Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- mengabarkan bahwa Nabi ﷺ selalu beriktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan untuk mendapatkan lailatulqadar. Beliau melanjutkan kebiasaan tersebut hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau merutinkan iktikaf setelah beliau wafat. Semoga Allah meridai mereka.فوائد الحديث
1- Syariat melakukan iktikaf di masjid, termasuk bagi perempuan dengan ketentuan-ketentuan syariat dan dengan syarat aman dari fitnah.
2- Ditekankannya melakukan iktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan karena Nabi ﷺ rutin melakukannya.
3- Iktikaf adalah sunah yang berlanjut, tidak dimansukh, karena istri-istri beliau melakukan iktikaf sepeninggal beliau.
التصنيفات
Iktikaf