Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan apa yang tidak penting bagi dirinya

Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan apa yang tidak penting bagi dirinya

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan apa yang tidak penting bagi dirinya."

الشرح

Nabi ﷺ menjelaskan bahwa termasuk di antara kesempurnaan keislaman serta keimanan seorang muslim adalah sikapnya yang menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, tidak ada kepentingan bagi dirinya, serta tidak berguna untuknya; entah itu berupa perkataan atau perbuatan, atau sesuatu yang tidak bermanfaat bagi urusan agama dan dunianya. Menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak pantas, terkadang bisa mengalihkannya dari hal yang penting baginya, atau mengakibatkan ia melakukan hal yang seharusnya ia hindari. Di samping itu, setiap manusia pasti akan ditanya terkait amalan-amalannya pada hari Kiamat nanti.

فوائد الحديث

1- Dalam Islam, derajat keutamaan manusia berbeda-beda. Derajatnya akan semakin bagus tergantung amalan yang dikerjakan.

2- Meninggalkan perkara yang tidak penting dan remeh dalam perkataan atau perbuatan merupakan bukti kesempurnaan Islam seseorang.

3- Anjuran untuk menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat bagi urusan agama dan dunia. Jika tanda baik keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, maka termasuk tanda baiknya adalah menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat baginya.

4- Ibnul Qayyim -raḥimahullāh- menuturkan, "Nabi ﷺ menggabungkan sifat warak dalam satu kalimat. Beliau bersabda, 'Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.' Hal ini berlaku umum untuk semua hal yang tidak bermanfaat dalam bertutur kata, memandang, menyimak, memegang, berjalan, berpikir, dan semua gerak-gerik lahir maupun batin. Ini merupakan kalimat yang lengkap mengenai makna warak."

5- Ibnu Rajab mengatakan, "Hadis ini termasuk landasan seseorang dalam beretika."

6- Anjuran untuk mencari ilmu, karena dengan belajar, seseorang akan mengetahui manakah yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.

7- Melakukan amar makruf nahi mungkar serta menyampaikan nasihat yang bermanfaat bagi manusia; karena hal itu diperintahkan syariat.

8- Termasuk dalam keumuman makna hadis ini adalah menjauhi segala sesuatu yang tidak bermanfaat dari hal-hal yang Allah ﷻ haramkan dan dibenci oleh Nabi ﷺ , begitu pula yang tidak dibutuhkan dalam urusan akhirat, seperti hakikat perkara-perkara gaib, rincian detail hukum mengenai penciptaan dan perintah, dan juga bertanya serta meneliti persoalan-persoalan prasangka dan perumpamaan semata yang belum terjadi, atau hampir mustahil terjadi, atau tidak mungkin terjadi.

التصنيفات

Akhlak Tercela