إعدادات العرض
Janganlah engkau marah!
Janganlah engkau marah!
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ, "Berilah aku wasiat." Beliau bersabda, "Janganlah engkau marah!" Orang itu mengulangi permintaannya berkali-kali, tetapi beliau tetap bersabda, "Janganlah engkau marah!"
[Sahih] [HR. Bukhari]
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español Français Русский Tagalog Türkçe اردو 中文 हिन्दी ئۇيغۇرچە Kurdî Hausa Português മലയാളം తెలుగు Kiswahili فارسی မြန်မာ Deutsch 日本語 پښتو Tiếng Việt অসমীয়া Shqip Svenska Čeština ગુજરાતી አማርኛ Yorùbá Nederlands සිංහල தமிழ் ไทย دری Fulfulde Magyar Italiano ಕನ್ನಡ Кыргызча Lietuvių or Română Kinyarwanda Српски O‘zbek Moore नेपाली Malagasy тоҷикӣ Oromoo Wolof Soomaali Български Українська Azərbaycan ქართული bm Македонскиالشرح
Salah seorang sahabat -raḍiallāhu 'anhum- meminta kepada Nabi ﷺ agar ditunjukkan pada sesuatu yang akan berguna baginya. Beliau lantas memerintahkannya agar tidak marah. Maksudnya adalah agar dia menjauhi sebab-sebab yang dapat memicu amarahnya serta mengendalikan diri ketika dihinggapi amarah, yaitu dia tidak boleh terbawa amarahnya sampai membunuh, memukul, mencaci atau lain sebagainya. Laki-laki tersebut mengulang permintaannya beberapa kali, tetapi beliau ﷺ tidak memberikannya wasiat lebih dari mengatakan "janganlah engkau marah."فوائد الحديث
1- Peringatan terhadap marah dan sebab-sebabnya; karena marah mengumpulkan semua keburukan, sedangkan menjaga diri dari marah mengumpulkan semua kebaikan.
2- Marah karena Allah seperti marah ketika larangan Allah dilanggar termasuk marah yang terpuji.
3- Mengulang-ulang perkataan ketika dibutuhkan supaya orang yang mendengar paham dan mengetahui urgensinya.
4- Keutamaan meminta wasiat pada orang berilmu.
التصنيفات
Akhlak Terpuji