إعدادات العرض
Tidaklah seorang hamba dibebani amanah untuk memimpin rakyat lalu dia meninggal dalam keadaan berkhianat kepada rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkan surga baginya.
Tidaklah seorang hamba dibebani amanah untuk memimpin rakyat lalu dia meninggal dalam keadaan berkhianat kepada rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkan surga baginya.
Ma'qil bin Yasār Al-Muzaniy -raḍiallāhu 'anhu- meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah seorang hamba dibebani amanah untuk memimpin rakyat lalu dia meninggal dalam keadaan berkhianat kepada rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkan surga baginya."
الترجمة
العربية বাংলা Bosanski English Español فارسی Français Русский Tagalog Türkçe اردو 中文 हिन्दी Kurdî Hausa Português മലയാളം తెలుగు Kiswahili தமிழ் မြန်မာ Deutsch 日本語 پښتو Tiếng Việt অসমীয়া Shqip Svenska Čeština ગુજરાતી አማርኛ Yorùbá Nederlands ئۇيغۇرچە සිංහල ไทย دری Fulfulde Magyar Italiano ಕನ್ನಡ Кыргызча Lietuvių or Română Kinyarwanda Српски O‘zbek Moore नेपाली Oromoo Wolof Soomaali Malagasy Български Українська Azərbaycan ქართული ln bm тоҷикӣالشرح
Nabi ﷺ mengabarkan bahwa setiap orang yang dijadikan oleh Allah Ta'ala sebagai pemimpin dan penanggung jawab bagi orang banyak, baik kekuasaan yang besar seperti seorang kepala negara, atau kekuasaan yang khusus seperti suami di rumah tangganya, seorang istri di rumahnya, ternyata ia lalai di dalam hak orang-orang yang dipimpinnya dan mengkhianati mereka dengan menelantarkan hak-hak agama dan dunia mereka, maka ia berhak atas hukuman yang keras tersebut.فوائد الحديث
1- Ancaman ini tidak berlaku khusus pada imam tertinggi dan wakil-wakilnya, tetapi berlaku umum untuk semua orang yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin rakyatnya.
2- Setiap orang yang memegang sebagian urusan kaum muslimin wajib menginginkan kebaikan untuk mereka, bersungguh-sungguh menunaikan amanah, serta menjauhi sikap khianat.
3- Besarnya tanggung jawab setiap orang yang memegang kekuasaan rakyat umum ataupun yang khusus, besar ataupun kecil.
التصنيفات
Politik Islam