إعدادات العرض
1- Salatlah kamu dengan berdiri, jika tidak bisa, maka salatlah dengan duduk, dan jika tidak mampu juga, maka salatlah dengan berbaring ke arah samping.
2- Aku pernah melihat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- salat dengan duduk bersila
3- Aku menyertai Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dalam safar beliau tidak mengerjakan lebih dari dua rakaat. Pun (aku menyertai) Abu Bakar, Umar dan Uṡmān, seperti itu juga.
4- Dahulu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- biasa menjamak antara salat Zuhur dan Asar jika sedang dalam perjalanan. Beliau juga menjamak antara Magrib dan Isya.
5- Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melaksanakan salat di rumahnya saat beliau sakit.
6- Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah menjamak salat Magrib dan Isya. Setiap salat di dahului dengan iqamah. Beliau tidak salat sunah di antara keduanya dan tidak juga di akhir salatnya.
7- Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjamak antara salat Magrib dan salat Isya di Jam'un (Muzdalifah); dengan cara melaksanakan salat Magrib tiga rakaat dan salat Isya dua rakaat dengan satu kali ikamah.
8- Salatlah di atas tanah (lantai) apabila engkau mampu dan bila tidak, maka berilah isyarat dengan cara menundukkan kepala dan jadikan sujudmu lebih rendah dari rukukmu!
9- Wahai Rasulullah, aku hampir tidak salat Asar hingga matahari hampir terbenam." Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Demi Allah, aku pun belum melaksanakannya." Ia berkata, "Lalu kami menuju Baṭ-han (nama lembah di Madinah, red). Beliau berwudu untuk salat dan kami pun berwudu juga. Kemudian beliau salat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan salat Magrib."