Fikih Ibadah - الصفحة 7
90- Rasulullah ﷺ masuk ke dalam masjid, lalu masuklah seorang laki-laki dan segera mengerjakan salat. Kemudian ia datang dan mengucapkan salam pada Nabi ﷺ. Beliau menjawab salamnya dan bersabda, @"Kembali lalu salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat!"* Orang itu kembali lalu salat seperti salat yang ia kerjakan sebelumnya. Kemudian ia datang lagi dan mengucapkan salam pada Nabi ﷺ. Beliau bersabda, "Kembali lalu salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat!" Hal ini terjadi hingga tiga kali. Lalu orang itu berkata, "Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran! Aku tidak bisa mengerjakan selain itu, maka ajarilah aku!" Beliau bersabda, "Apabila engkau telah berdiri untuk mengerjakan salat, maka bertakbirlah, lalu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur`an. Kemudian lakukanlah rukuk sampai engkau rukuk dengan tenang. Selanjutnya bangkitlah sampai engkau lurus berdiri, lalu sujudlah sampai engkau sujud dengan tenang. Kemudian bangkitlah sampai engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah hal itu pada semua salatmu!"
92- Rasulullah ﷺ mengajari kami istikharah dalam semua urusan sebagaimana beliau mengajari kami surah Al-Qur`an.* Beliau bersabda, "Apabila salah seorang kalian menginginkan suatu urusan, hendaklah ia salat dua rakaat di luar salat wajib, kemudian membaca doa: Allāhumma innī astakhīruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as`aluka min faḍlikal-'aẓīm, fa innaka taqdiru wa lā aqdiru, wa ta'lamu wa lā a'lamu, wa anta 'allāmul-guyūb. Allāhumma in kunta ta'lam anna hāżal-amra khairun lī fī dīnī wa ma'āsyī wa 'āqibati amrī (Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan luasnya ilmu-Mu supaya diberikan pilihan yang terbaik. Aku memohon kepada-Mu dengan besarnya kekuasaan-Mu agar diberikan kemampuan. Aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu yang besar. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha mengetahui yang gaib. Ya Allah! Jika Engkau mengetahui perkara ini lebih baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku) .. Atau beliau mengatakan: 'ājili amrī wa ājilihi (dalam urusanku sekarang maupun yang akan datang), fa-qdurhu lī, wa yassirhu lī, ṡumma bārik lī fīhi, wa in kunta ta'lam anna hāżal-amra syarrun lī fī dīnī wa ma'āsyī wa 'āqibati amrī (maka tetapkanlah ia untukku dan mudahkanlah, kemudian berkahilah ia untukku. Jika Engkau mengetahui perkara ini buruk bagi agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku) .. Atau beliau mengatakan: 'ājili amrī wa ājilihi (dalam urusanku sekarang maupun yang akan datang), fa-ṣrifhu 'annī, wa-ṣrifnī 'anhu, wa-qdur liyal-khaira haiṡu kāna, ṡumma raḍḍinī bihī (maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya, dan tetapkanlah untukku yang lebih baik di mana pun berada, kemudian buatlah aku rida kepadanya)." Perawi berkata, "Hendaklah dia menyebutkan kebutuhannya."
93- "Wahai Abu Sa'īd! Siapa yang rida Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasulnya, maka ditetapkan baginya surga."* Abu Sa'īd merasa takjub dengan hal itu, ia berkata, "Ulangi hal itu untukku, wahai Rasulullah!" Beliau pun mengulanginya lalu bersabda, "Ada amalan yang lain, Allah mengangkat hamba dengannya seratus derajat di surga. Jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'īd bertanya, "Apakah itu, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Jihad di jalan Allah. Jihad di jalan Allah."
96- "Dahulu ketika Rasulullah ﷺ masih hidup, kami mengeluarkan zakat fitrah untuk setiap anak kecil dan orang besar, merdeka ataupun hamba sahaya berupa satu ṣā' makanan, satu ṣā' keju, satu ṣā' gandum, satu ṣā' kurma, atau satu ṣā' kismis.* Kami lanjut mengeluarkan seperti itu hingga Mu'āwiyah bin Abi Sufyān -raḍiyallāhu 'anhu- datang ke kami dalam rangka berhaji atau berumrah lalu berpidato di atas mimbar. Di antara isi pidatonya kepada orang-orang, ia berkata, 'Aku berpandangan bahwa dua mud gandum Syam setara satu ṣā' kurma.' Lantas orang-orang menjalankan hal itu." Abu Sa'īd berkata, "Adapun aku, maka aku tetap mengeluarkan zakat fitrah sebagaimana yang biasa dahulu aku keluarkan. Saya akan terus melakukannya selama aku masih hidup."