Fikih Ibadah - الصفحة 3

Fikih Ibadah - الصفحة 3

33- "Ketika kami sedang duduk bersama Nabi ﷺ di masjid, datang seorang laki-laki dengan mengendarai unta lalu menderumkannya di masjid, kemudian mengikatnya lantas ia berkata, "Siapa di antara kalian yang bernama Muhammad?" Saat itu Nabi ﷺ duduk bersandar di tengah para sahabat. Kami berkata, "Ini, laki-laki putih yang bersandar." Laki-laki itu berkata, "Wahai anak Abdul Muṭṭalib!" Nabi ﷺ bersabda, "Silakan, aku mendengarmu." Laki-laki itu berkata kepada Nabi ﷺ, "Sungguh aku akan bertanya kepadamu, suatu pertanyaan yang terasa berat bagimu, maka janganlah kaumarah kepadaku." Nabi ﷺ bersabda, "Bertanyalah semaumu." Laki-laki itu berkata, "Aku bertanya dengan menyebut Tuhanmu yang juga merupakan Tuhan orang-orang sebelummu, apakah Allah mengutusmu kepada semua manusia?" Nabi ﷺ bersabda, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu kembali bertanya, "Aku bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu agar kami menunaikan salat lima waktu dalam sehari semalam?" Beliau menjawab, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu kembali bertanya, "Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu agar kami berpuasa satu bulan penuh dalam setahun?" Beliau menjawab, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu kembali bertanya, "Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu untuk mengambil zakat dari orang-orang yang kaya di antara kami lalu memberikannya kepada orang-orang miskin di antara kami?", Nabi ﷺ berkata, "Demi Allah, iya." Laki-laki itu berkata, "Aku beriman kepada apa yang kaubawa, aku adalah utusan dari kaumku. @Aku adalah Ḍimām bin Ṡa'labah dari Bani Sa'ad bin Bakar."

46- Beberapa orang datang kepada Sahl bin Sa'ad as-Sā'idiy sementara mereka baru saja berdebat tentang mimbar Rasulullah ﷺ terbuat dari kayu apa. Mereka lalu bertanya padanya tentang hal itu. Sahl bin Sa'ad as-Sā'idiy berkata, "Demi Allah! Aku tahu ia terbuat dari kayu apa. Aku melihatnya di hari pertama ia ditaruh dan hari pertama Rasulullah ﷺ duduk di atasnya. Rasulullah ﷺ mengirim utusan untuk menemui Polanah -seorang wanita Ansar yang disebutkan namanya oleh Sahl- untuk menyampaikan, 'Suruhlah budakmu si tukang kayu untuk membuatkan untukku tempat duduk ketika aku berkhotbah.' Wanita itu pun segera menyuruh budaknya. Lantas ia membuatnya dari batang pohon tamariska di al-Gābah (wilayah di barat laut Madinah), kemudian menyerahkannya. Lalu wanita itu mengantarnya kepada Rasulullah ﷺ. Lalu beliau memerintahkan agar ditempatkan di posisinya ini. Kemudian aku melihat Rasulullah ﷺ salat di atasnya; bertakbir di atasnya, lalu rukuk dan tetap di atasnya, setelah itu turun mundur lalu sujud di atas tanah, kemudian beliau kembali lagi. Setelah selesai, beliau menghadap kepada para sahabat seraya bersabda, '@Wahai sekalian manusia! Aku melakukan ini supaya kalian dapat mengikuti dan mempelajari salatku.'"