Tafsir Al-Qur`ān

Tafsir Al-Qur`ān

1- "Menjelang Abu Ṭālib wafat, Rasulullah ﷺ datang menjenguknya dan beliau mendapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mugīrah ada di sisinya. Beliau berkata, @"Wahai pamanku! Ucapkanlah, 'Lā ilāha illallāh'; sebuah kalimat yang dapat aku gunakan untuk membelamu di sisi Allah."* Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata, "Apakah kamu membenci agama Abdul Muṭṭalib?" Rasulullah ﷺ terus mengajaknya mengucapkan itu, dan kedua orang tersebut juga mengulangi kata itu kepadanya. Hingga Abu Ṭālib berkata di akhir ucapannya kepada mereka, "Tetap di atas agama Abdul Muṭṭalib." Dia enggan mengucapkan "lā ilāha illallāh". Rasulullah ﷺ bersabda, "Demi Allah, sungguh aku akan memohon ampunan untukmu selama aku tidak dilarang memintanya untukmu." Maka Allah menurunkan, "Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik." [QS. At-Taubah: 113] Allah juga menurunkan ayat tentang Abu Ṭālib, yaitu Allah berfirman kepada Rasulullah ﷺ, "Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki." [QS. Al-Qaṣaṣ: 56]."

4- "Kematian didatangkan dalam rupa seekor domba jantan yang berbulu putih bercampur hitam*. Lantas seorang penyeru memanggil, 'Wahai penduduk surga.' Mereka pun mendongak seraya melihat. Penyeru itu berkata, 'Apakah kalian mengetahui ini?' Mereka menjawab, 'Ya. Itu adalah kematian.' Mereka semua pernah melihatnya. Kemudian dia memanggil lagi, 'Wahai penduduk neraka.' Mereka pun mendongak seraya melihat. Dia berkata, 'Apakah kalian mengetahui ini?' Mereka menjawab, 'Ya. Itu adalah kematian.' Mereka semua pernah melihatnya. Lantas domba itu disembelih. Kemudian dia berkata, 'Wahai penduduk surga, kekekalan bagimu, tidak ada lagi kematian. Wahai penduduk neraka, kekekalan bagimu, tidak ada lagi kematian.'" Kemudian Nabi membaca, "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian." (QS. Maryam: 39). -Mereka itu dalam kelalaian, yaitu penduduk dunia- "dan mereka tidak beriman." (QS. Maryam: 39)".

7- "Rasulullah ﷺ membaca ayat ini, 'Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur`an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muḥkamāt, itulah pokok-pokok kitab (Al-Qur`an) dan yang lain mutasyābihāt. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyābihāt untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (Al-Qur`an), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal'." [QS. Āli 'Imrān: 7] Aisyah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "@Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti yang mutasyābihāt, mereka itulah orang-orang yang Allah sebutkan, maka waspadalah terhadap mereka*."