Fikih Ibadah

Fikih Ibadah

18- Ibnu Az-Zubair biasa mengucapkan di penghujung setiap salat ketika usai salam, "Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā syarīka lahu, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu wa huwa 'alā kulli syai`in qadīr, lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh, lā ilāha illallāh, wa lā na'budu illā iyyāhu, lahun-ni'matu wa lahul-faḍlu, wa lahuṡ-ṡanā`ul-hasan, lā ilāha illallāhu mukhliṣīna lahud-dīn wa lau karihal-kāfirūn (Tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya seluruh kerajaan, kepunyaan-Nya semua pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan kami tidak menyembah kecuali Dia. Bagi-Nya segala nikmat, milik-Nya seluruh karunia, dan kepunyaan-Nya pujian yang bagus. Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dengan memurnikan agama untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai)." Ia mengatakan, "@Rasulullah ﷺ bertahlil dengan kalimat-kalimat ini di akhir setiap salat."

36- "Bila muazin mengucapkan 'Allāhu akbar allāhu akbar', lalu salah seorang kalian menjawab, 'Allāhu Akbar allāhu akbar'*; kemudian bila muazin mengucapkan 'Asyhadu allā ilāha illallāh', dia menjawab, 'Asyhadu allā ilāha illallāh'; kemudian bila muazin mengucapkan 'Asyhadu anna muḥammadar-rasūlullāh', dia menjawab, 'Asyhadu anna muḥammadar-rasūlullāh'; kemudian bila muazin mengucapkan 'Ḥayya 'alaṣ-ṣalāh', dia menjawab, 'Lā ḥaula walā quwwata illā billāh'; kemudian bila muazin mengucapkan 'Ḥayya 'alal-falāḥ', dia menjawab, 'Lā ḥaula walā quwwata illā billāh'; kemudian bila muazin mengucapkan 'Allāhu akbar allāhu akbar', dia menjawab, 'Allāhu akbar allāhu akbar'; kemudian bila muazin mengucapkan 'Lā ilāha illallāh', dia menjawab, 'Lā ilāha illallāh', semua itu dia ucapkan dari lubuk hatinya, niscaya ia akan masuk surga."

57- "Rasulullah ﷺ mengajariku doa tasyahud, sedangkan telapak tanganku ada di antara dua telapak tangan beliau, sebagaimana beliau mengajariku surah dalam Al-Qur`an*: At-taḥiyyātu lillāh, waṣ-ṣalawātu waṭ-ṭayyibāt. As-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh wa asyhadu anna muḥammadan 'abduhu wa rasūluh (Segala ucapan selamat, salat dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai Nabi, dan rahmat Allah serta berkah-Nya. Semoga keselamatan terlimpah pada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)." Dalam redaksi Bukhari dan Muslim lainnya: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Pemberi keselamatan. Ketika salah seorang kalian duduk dalam salat, ucapkanlah, 'At-taḥiyyātu lillāh, waṣ-ṣalawātu waṭ-ṭayyibāt. As-salāmu 'alaika ayyuhan-Nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn.' Ketika ia membacanya, doa itu mencakup semua hamba Allah yang saleh di langit maupun di bumi. Selanjutnya membaca: 'Asyhadu allā ilāha illallāh wa asyhadu anna muḥammadan 'abduhu wa rasūluh.' Kemudian ia memilih permintaan sesukanya."